Dalam kejahatan teknologi, kamu pasti sering mendengar istilah scam. Kejahatan ini bisa muncul pada laman media sosial bahkan marketplace. Dampaknya ialah pencurian data pribadi baik berupa identitas diri, keuangan bahkan bisa menyebabkan kerugian finansial.
Lalu apakah ada cara untuk menghindarinya? bagaimana ciri praktik kejahatan ini? Temukan jawaban lengkapnya di bawah ini!
Apa Itu Scam
Scam adalah upaya penipuan guna memperoleh uang atau benda berharga lainnya dari korban. Kejahatan ini bisa dilakukan oleh individu, kelompok, bahkan perusahaan. Pelaku kejahatan ini sering disebut dengan scammer.
Berdasarkan International Fraud Report on scamming statistics, sepanjang 2020 saja sudah ada 50.176 kasus scammer. Total kerugian dari korbannya bahkan mencapai angka $154.8 juta.
Pelaku melakukan aksinya memanfaatkan internet dengan memakai website palsu. Tidak sedikit pula korban terjerat melalui media sosial sebagai modus penipuan. Jenis kejahatan ini banyak sekali di antaranya adalah chainmail, action fraud, catfish, phishing,cold call scam, online survey scam, donation scam, serta lainnya.
Jenis & Ciri Praktik Scam
Beberapa jenisnya akan dijelaskan di bawah ini guna memahami bagaimana cara kerja kejahatan.
- Donation scam ialah penipuan dengan meminta donasi. Uang sumbangan akan dipakai untuk keuntungan pribadi. Pelaku memanfaatkan rasa iba korban misalnya mengadakan penggalangan dana untuk penyelamatan hewan
- Survey scam adalah penipuan dengan cara meniru situs survei resmi demi mendapatkan informasi korban. Scammer akan menjanjikan hadiah sebagai daya tarik survei yang ditawarkan. Setelah identitas diri korban didapat, data akan langsung dijual atau digunakan untuk melakukan kejahatan lainnya
- Cold call scam adalah penipuan via telepon dengan berpura-pura menjadi kerabat korban, perusahaan tertentu, maupun pihak berwenang. Pelaku memanipulasi korban agar mengikuti apa yang diminta oleh scammer.
- Phishing merupakan memancing korban untuk memberikan informasi pribadinya secara sukarela tanpa ia sadari. Contohnya saja, pelaku memasang iklan untuk update aplikasi mobile banking dengan meminta korban mengisi data pada form online
- Love scam merupakan penipuan dengan cara pelaku membuat korban jatuh hati kepadanya. Ia menyasar korban yang sedang mencari pasangan dengan memakai aplikasi kencan yang marak seperti sekarang. Untuk memikat korbannya, pelaku akan menampilkan profil menarik.
Ciri dari praktik scammer dapat terlihat jelas dari cerita pelaku yang tidak konsisten. Ia akan memakai profil yang bagus dan menawarkan banyak keuntungan tanpa usaha yang sulit pada korbannya.
Pelaku tidak memiliki jejak digital jika pun mempunyai akun media sosial. Misalnya saja tidak ada akun profil Linkedin atau situs perusahaan di mana ia bekerja. Jika korban meminta video call, pelaku selalu menolak dengan banyak alasan.
Cara Kerja Scammer
Setelah memahami jenis dan ciri scammer, ada baiknya bila kamu memahami cara kerja mereka seperti berikut.
- Awal mula scammer akan menargetkan korbannya dengan cara mencari informasi mereka di media sosial atau jual beli data online.
- Scammer akan berkomunikasi secara intens ke korbannya baik melalui chat, telepon, atau link tertentu.
- Ketika korban lengah, pelaku akan memanfaatkannya untuk mengikuti instruksi yang ia minta.
- Setelah aksinya berhasil, korban akan terus dimanfaatkan.
Langkah Pencegahan
Ada beberapa pencegahan yang bisa kamu lakukan untuk menghindari aksi kejahatan ini. Di antaranya bisa kamu simak pada poin di bawah ini.
- Ketika mendapatkan telepon dari pihak yang tidak dikenal, apalagi mengatasnamakan instansi tertentu, sebaiknya cek kredibilitasnya. Kamu bisa mengecek nomor telepon, email, maupun media sosial dengan tanda verifikasi maupun melalui situs resmi mereka.
- Jangan asal memberikan informasi pribadimu sebab dapat disalahgunakan untuk kepentingan yang merugikanmu. Jangan mudah tergiur akan hadiah yang fantastis atau penawaran tidak masuk akal
- Hindari mengklik link yang tidak dikenal, apalagi merujuk ke website tidak jelas. Link tersebut bisa berisi virus guna mencuri data kamu.
- Gunakan Two-Factor Authentication (2FA) guna mengamankan akun. Pakai password unik dan hindari memakai tanggal lahir yang mudah ditebak pelaku. Kamu bisa memakai gabungan angka, huruf, serta simbol unik
Kejahatan scam tidak bisa dipandang sebelah mata. Terlebih lagi, korban dapat dimanipulasi agar mau mengikuti apa yang scammer minta. Jadi, jangan asal memberikan data pribadimu dan kenali website resmi.
Baca dan simak juga :
