Signal in the Noise: 6 Tanggung Jawab Fundamental Seorang CEO
Apa sebenarnya pekerjaan seorang Chief Executive Officer (CEO)?
Bagi banyak orang, jawabannya berkisar pada pengambilan keputusan, strategi, dan jabatan tertinggi. Namun, bagi mereka yang pernah atau sedang menjalani peran tersebut, kenyataannya jauh lebih kompleks. Peran CEO sering kali didefinisikan oleh satu tantangan terbesar: kemampuan membedakan sinyal (hal yang benar-benar penting) dari kebisingan (noise).
"Kebisingan" adalah krisis operasional harian, rapat yang tak kunjung usai, dan tuntutan reaktif yang tak ada habisnya. "Sinyal" adalah enam tanggung jawab fundamental yang, jika terabaikan, akan membuat organisasi kehilangan arah, terlepas dari seberapa sibuknya sang pemimpin.
Bagi Anda yang saat ini menjabat sebagai pemimpin, artikel ini mungkin akan menjadi cermin refleksi. Bagi Anda yang merupakan calon pemimpin, anggap ini sebagai kompas untuk mempersiapkan diri.
1. Menetapkan Arah (Set the Direction)
Ini adalah tanggung jawab paling fundamental dan sering kali paling "sunyi" seorang CEO. Tim Anda bisa mengeksekusi, tetapi hanya Anda yang bisa menentukan tujuannya.
- Visi (Vision): Merumuskan dan mengomunikasikan gambaran masa depan yang jelas dan inspiratif.
- Strategi (Strategy): Menerjemahkan visi menjadi serangkaian pilihan yang jelas dan sulit apa yang akan kita lakukan, dan (yang lebih penting) apa yang tidak akan kita lakukan.
- Alokasi Sumber Daya (Resource Allocation): Memastikan aset paling berharga perusahaan (waktu, modal, dan talenta) difokuskan untuk mendukung strategi tersebut.
2. Melibatkan Dewan (Engage the Board)
Banyak pemimpin melihat dewan (baik itu dewan komisaris, direksi, atau investor) hanya sebagai badan pengawas. Cara pandang ini mengabaikan potensi besar yang ada.
Pemimpin yang matang melihat dewan sebagai aset strategis. Tanggung jawab CEO adalah membangun hubungan yang transparan, memanfaatkan kebijaksanaan kolektif dan jaringan mereka, serta memfokuskan agenda pada isu-isu strategis jangka panjang, bukan sekadar laporan kinerja masa lalu.
3. Terhubung dengan Pemangku Kepentingan (Connect with Stakeholders)
Tidak ada organisasi yang beroperasi di ruang hampa. Seorang CEO adalah diplomat tertinggi perusahaan, yang mengelola ekosistem eksternal.
Ini bukan sekadar public relations. Ini tentang mendengarkan pelanggan utama, memahami regulator, dan membangun kepercayaan dengan mitra. Reputasi perusahaan sering kali bergantung pada bagaimana seorang CEO menangani "momen krusial" (Moments of Truth), terutama di saat krisis.
4. Mengelola Efektivitas Pribadi (Manage Personal Effectiveness)
Sangat mudah bagi seorang pemimpin untuk tenggelam dalam pekerjaan hingga lupa memimpin diri sendiri. Seorang CEO tidak dapat memimpin orang lain secara efektif jika efektivitas pribadinya berantakan.
Ada sebuah adagium kepemimpinan: "Kalender Anda adalah strategi Anda." Jika kalender seorang CEO 90% terisi dengan rapat operasional reaktif, ia bukan lagi seorang CEO, ia telah menjadi manajer operasional termahal di perusahaan. Melindungi waktu untuk berpikir strategis adalah sebuah keharusan.
5. Menggerakkan Melalui Pemimpin (Mobilize through Leaders)
Di awal karier, kesuksesan diukur dari kontribusi pribadi. Sebagai CEO, kesuksesan 100% bergantung pada efektivitas tim pemimpin di bawahnya.
Tugas CEO bukanlah menjadi pemain terbaik, melainkan menjadi pelatih yang memastikan orang tepat berada di kursi yang tepat.
6. Menyelaraskan Organisasi (Align the Organization)
Strategi yang brilian sekalipun akan gagal total jika dieksekusi oleh organisasi yang tidak selaras. Ini adalah tanggung jawab yang paling kompleks dan tak pernah selesai.
- Budaya (Culture): CEO adalah penjaga utama budaya. Budaya adalah apa yang terjadi ketika sang pemimpin tidak ada di ruangan. Anda mendapatkan perilaku yang Anda toleransi.
- Desain Organisasi (Organization Design): Memastikan struktur dan proses kerja mendukung strategi, bukan menghambatnya.
- Talenta (Talent): Memastikan mesin organisasi diisi oleh talenta yang tepat di semua lini.
Refleksi
Menjadi seorang pemimpin tertinggi bukanlah tentang memiliki semua jawaban. Ini adalah tentang mengetahui pertanyaan yang tepat untuk ditanyakan. Keenam tanggung jawab ini adalah kompas Anda "sinyal" yang harus Anda jaga di tengah "kebisingan".
Kerangka kerja kepemimpinan ini diadaptasi dari konsep yang dipopulerkan oleh penulis buku "CEO Excellence". Baik Anda seorang CEO berpengalaman atau sedang dalam perjalanan menuju ke sana, tanyakan pada diri Anda: dari keenam area tersebut, area mana yang paling membutuhkan fokus dan energi Anda saat ini?
Untuk wawasan lebih lanjut seputar transformasi bisnis dan kepemimpinan digital, jelajahi artikel lainnya di blog nusa.id cloud.
Comments ()