Pandemi beberapa tahun terakhir membuat perekonomian banyak negara termasuk Indonesia terguncang. Banyak perusahaan yang gulung tikar dan terpaksa memberhentikan banyak karyawannya. Belum lagi, para pengusaha yang mengalami penurunan omzet. Keterpurukan ekonomi ini berimbas pada resesi yang belakangan menjadi isu yang hangat dibicarakan.
Apa sebenarnya itu resesi? Apakah Indonesia termasuk salah satu negara yang akan terkena dampaknya? Bagaimana kita bisa mempersiapkan diri menghadapi resesi? Simak penjelasannya!
Apa Itu Resesi?
Dilansir dari Investopedia, resesi adalah kondisi ketika aktivitas ekonomi mengalami penurunan secara signifikan, meluas, dan berkepanjangan. Berdasarkan aturan praktis yang banyak dipakai, resesi terjadi ketika selama dua kuartal berturut-turut, sebuah negara atau wilayah mengalami penurunan PDB (Produk Domestik Bruto). Resesi biasanya menyebabkan penurunan pada permintaan konsumen, output ekonomi, dan lapangan pekerjaan.
Resesi bisa berlangsung dalam beberapa bulan. Namun, untuk bisa kembali ke ekonomi puncak sebelumnya, waktu yang dibutuhkan bisa sampai bertahun-tahun. Meskipun sudah masuk ke tahap pemulihan, angka pengangguran umumnya akan tetap tinggi. Ini membuat tahap awal rebound bisa terasa seperti resesi berkepanjangan bagi banyak orang. Untuk membatasi risiko resesi, banyak negara menggunakan kebijakan fiskal dan moneter.
Apakah Indonesia Termasuk Negara yang Dilanda Resesi?
Ancaman resesi global makin jelas di depan mata. Berbagai tanda seperti tingginya laju inflasi, krisis pangan, perang di berbagai tempat, hingga fenomena strong dollar menjadi pertanda yang perlu diwaspadai.
Sri Mulyani selaku Menteri Keuangan RI menyebutkan bahwa kemungkinan peningkatan resesi global tidak boleh diabaikan. Hal ini sesuai dengan laporan World Economic Outlook: Countering The Cost of Living Crisis yang dikeluarkan oleh IMF beberapa waktu lalu. Berdasarkan laporan tersebut ditemukan bahwa kondisi di tahun 2023 adalah profil pertumbuhan ekonomi terburuk sejak 2001, kecuali saat krisis keuangan global dan pandemi COVID-19. Resesi dipastikan akan terjadi di Amerika Serikat, Cina dan Eropa. Lalu, bagaimana dengan Indonesia?
Dilansir dari CNBC Indonesia, Menteri Keuangan Sri Mulyani memaparkan bahwa emerging countries seperti Brazil, Meksiko, India, dan Indonesia secara ekonomi terbilang memiliki situasi yang cukup baik. Meski Indonesia masuk zona aman dari resesi, faktor eksternal dari negara-negara yang terdampak kemungkinan akan berimbas pada ekonomi nasional juga.
Berdasarkan data dari IMF, Indonesia diperkirakan akan mengalami pertumbuhan ekonomi sebesar 5,3% tahun ini. Angka pertumbuhan ekonomi tahun 2023 mendatang juga diperkirakan masih akan berada di atas 5%.
Selain kondisi eksternal, Sri Mulyani juga memberikan peringatan terkait risiko krisis utang. Hal ini disebabkan oleh naiknya cost of fund dan default atau situasi gagal bayar pada negara yang memiliki eksposur utang cukup tinggi. Kondisi ini membuat situasi ekonomi global makin rumit dan kompleks.
Tips Hadapi Kemungkinan Resesi
Meskipun banyak pakar keuangan memperkirakan Indonesia tidak akan menghadapi resesi, berbagai faktor eksternal mungkin saja akan membuat kondisi ekonomi memburuk. Lalu, sebagai warga negara, langkah apa yang harus kita lakukan untuk mempersiapkan diri?
Persiapkan Diri Terhadap Risiko PHK
Untuk menjaga stabilitas moneter, bank sentral akan menaikkan suku bunga. Ini akan berdampak secara langsung pada keuangan perusahaan. Mau tidak mau, akan banyak perusahaan yang melakukan PHK agar bisa bertahan di tengah badai resesi.
Bagi kamu yang memiliki pekerjaan sebagai karyawan, mulailah persiapkan diri dengan meningkatkan skill dan pendapatan. Jangan lupa bangun dana darurat dan temukan kesempatan berkarir di tempat baru.
Jangan Panik dengan Investasi yang Kamu Punya
Banyak orang yang merasa khawatir dengan kinerja investasinya yang menurun karena resesi. Mereka akhirnya memilih untuk menjualnya. Kamu tidak perlu buru-buru membuat keputusan serupa karena sejak awal kamu tentu sudah tahu tentang risiko tersebut. Ingat, resesi tidak akan berlangsung selamanya; bagaimanapun, ekonomi akan membaik.
Cari Tambahan Penghasilan dan Kurangi Pengeluaran yang Tidak Penting
Manfaatkan hobi atau skill yang kamu miliki untuk mencari sumber penghasilan baru di samping gaji pokok. Kurangi pengeluaran tidak penting yang sifatnya hiburan. Dengan begitu, kamu bisa memiliki lebih banyak dana darurat untuk ditabung.
Hal lain yang tidak kalah penting untuk kamu lakukan dalam mempersiapkan diri menghadapi resesi adalah meningkatkan produktivitas. Salah satunya dengan memanfaatkan beragam tools untuk pekerjaanmu. Beberapa di antaranya tersedia di nusa.id. Cek informasi lengkapnya di sini !