Pernahkah Anda mengunjungi sebuah website, tetapi tidak dapat membuka konten website tersebut? Kondisi seperti itu bisa disebabkan karena website sedang down. Kejadian ketika sebuah situs sedang tidak dapat diakses inilah yang disebut dengan downtime.
Nah, supaya Anda bisa lebih paham mengenai makna dari istilah ini, yuk, cari tahu lebih banyak mengenai apa itu downtime, penyebabnya, dan bagaimana cara mencegahnya di artikel berikut!
Apa Itu Downtime dan Apa Saja Jenisnya?
Downtime adalah sebuah kondisi di mana website, server, maupun sistem yang berbasis online tidak dapat diakses oleh pengguna. Akibatnya, informasi dan layanan yang ada di website maupun sistem online tersebut tidak dapat digunakan.
Downtime terbagi menjadi dua kategori, yaitu downtime terencana (planned downtime) dan downtime tidak terencana (unplanned downtime).
Planned downtime terencana pun biasanya tidak berlangsung lama. Hal ini disebabkan karena pihak pengelola sudah merencanakan kegiatan maintenance tersebut. Maka dari itu, mereka sudah tahu berapa waktu yang dibutuhkan untuk kegiatan maintenance tersebut.
Selain planned downtime, ada juga downtime yang tidak terencana (unplanned downtime). Karena sifatnya yang tidak terduga, jenis downtime yang satu ini bersifat lebih merugikan dibandingkan dengan planned downtime.
Unplanned downtime dapat merugikan pengguna maupun pemilik website dan layanan online. Dari sisi pengguna, kejadian downtime menyebabkan mereka tidak bisa mengakses informasi/layanan dari website terkait. Dari sisi pemilik website, kejadian downtime bisa menghambat layanan yang mereka berikan secara online. Traffic kunjungan pun bisa menurun karena adanya downtime.
Penyebab Downtime
Ada banyak aspek yang dapat mengakibatkan terjadinya downtime, lho. Beberapa di antaranya akan dijelaskan sebagai berikut.
1. Putus jaringan
Putus jaringan adalah penyebab utama dari banyak kejadian downtime. Biasanya kondisi server yang terputus secara fisik dari jaringan menyebabkan downtime sehingga website tidak bisa diakses.
2. Traffic kunjungan yang terlalu tinggi
Selain karena putus jaringan, traffic kunjungan yang terlalu tinggi pada sebuah website juga dapat menyebabkan terjadinya downtime. Hal ini disebabkan karena server website memiliki batas traffic-nya sendiri. Jika batas ini terlampaui, server tidak bisa melayani semua kunjungan pada website tersebut. Alhasil, downtime akan terjadi.
Apakah kondisi downtime karena penyebab ini bisa mereda dengan sendirinya? Kondisi downtime karena tingginya traffic dapat teratasi dengan sendirinya terutama jika traffic kunjungan sudah berkurang.
3. Pemadaman listrik
Pemadaman listrik dapat menyebabkan server jadi offline. Akibatnya, website akan mengalami downtime dan jadi tidak bisa diakses.
4. Adanya serangan peretas (hacker)
Apabila ada peretas yang berhasil mengendalikan server, website bisa mengalami downtime. Peretas akan mencegah akses pengguna ke server tersebut sehingga website jadi tidak bisa diakses.
5. Kerusakan pada software maupun hardware
Karena kinerja server ditunjang oleh hardware dan software, kerusakan dua aspek ini dapat mengakibatkan terjadinya downtime.
6. Proses me-restart software
Proses restart software pada server juga bisa mengakibatkan downtime. Akan tetapi, downtime yang disebabkan karena proses ini tidak akan berlangsung lama. Setelah proses restart selesai dilakukan, downtime juga akan berakhir.
Cara Mencegah Downtime
Beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mencegah terjadinya downtime adalah sebagai berikut.
1. Menggunakan data center yang terbaik
Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk mencegah downtime adalah memilih data center yang baik. Seperti apakah data center yang baik? Data center yang baik biasanya terletak di lokasi yang aman dari bencana, aman dari tindakan kriminal, serta aman dari gangguan pemadaman listrik.
Dengan memilih data center di lokasi yang baik, maka kejadian downtime bisa dicegah. Kalaupun terjadi, frekuensi downtime tidak akan terlalu sering.
2. Menggunakan layanan hosting yang berkualitas
Selain memastikan data center server berada di lokasi yang baik, langkah pencegahan downtime selanjutnya adalah memilih layanan hosting yang berkualitas. Layanan hosting yang bagus biasanya memiliki persentase downtime yang rendah. Selain itu, layanan hosting berkualitas biasanya juga memiliki sertifikasi keamanan.
3. Menggunakan arsitektur server yang baik
Arsitektur server yang baik biasanya memiliki kriteria komponen hardware dan software yang canggih. Baik software maupun hardware pada server akan didesain untuk bisa menahan serangan peretas yang berbahaya.
Nah, itulah penjelasan singkat mengenai apa itu downtime, penyebabnya, serta bagaimana cara pencegahannya. Semoga artikel ini bermanfaat untuk membantu Anda memahami apa itu downtime dengan lebih baik, ya!
Yuk! berlangganan dengan jaringan terpercaya dan terkuat. Klik di sini !